Rabu, 27 Maret 2013

Strange Creature

Aku tidak tau bagaimana caranya semua mimpi dan imajinasiku bisa terwujud karna hampir semuanya adalah fiksi. Aku Zafrina Jane aku bersekolah di sekolah menengah pertama dikota Whitefish A.S . Aku tinggal bersama ayah dan ibu di dekat bukit indah dengan pohon cemara yang menjulang tinggi, udara dingin,dan banyak hewan yang menakjukan disana. Aku adalah anak satu satunya dan karena itu aku sering merasa kesepian, ayah dan ibuku sama sama sibuk dengan pekerjaan mereka.

Kubuka mata dan cahaya mataharilah yang pertama ku lihat karna jendela yang tepat berada di depan tempat tidurku. Sambil merenggangkan tubuh ku ingat ingat mimpi ku tadi malam tapi aku tidak mengingat mimpiku sama sekali, aku merasa baru tidur lalu bangun dengan cepat. Tapi aku tidak terlalu memperdulikan aku langsung saja mempersiapkan diriku untuk perjalanan di hutan putih penuh salju. Selesai membersihkan diri aku mencari cari pakaian yang mampu membuatku hangat dalam perjalanan mengelilingi hutan nanti. Kaos lengan panjang didobel suiter sutra dan jaket panjang dengan kupluk adalah baju yang ku rasa cukup untuk membuat tubuhku tidak membeku. Celana jins tepal dengan sepatu bots pun menjadi pelengkap untuk menghangatkan perjalananku. Semua makanan ringan, beberap peralatan untuk kehutan dan tentunya kamera kesayanganku sudah siap didalam ranselku. Aku yakin disana aku pasti akan mendapatkan gambar gambar yang indah.


Perjalanan ku dimulai saat aku mulai memasuki hutan, ditemani pohon cemara di sekelilingku dan di iringi udara yang sangat dingin. Walau tidak ada badai salju sama sekali. Sambil jalan aku menganbil gambar yang indah untuk nantinya ku dokumentasikan dibuku jurnalku. Aku seekor burung hinggap diatas dahan pohon cemara tanpa menunggu aku langsung menganbil gambar tersebut dengan kamera. Aku pun terus menyusuri hutan, baruku sadari disini semakin banyak berubah pohon semakin lebat dan hewan hewan semakin jarang terlihat. Berjalan lurus untuk mencapai titik pusat hutan yang amat indah apalagi dengan adanya salju yang mengelimuti. Beberapa meter lagi aku sampai disana dari te,mpat aku berdiri pun sudah terlihat keindahannya. Sesampainya aku disana aku benar benar menyadari bahwa setelah beberapa tahun aku tidak kesini perubahan yang terjadi amat banyak dan makin membuatku takjub akan hutan ini. 

Sambil mengambil gambar disekeliling aku pun melihat jalan setapak menuju ujung hutan dan pegunungan yang sudah tertutupi pohong dan semak semak tinggi dan putih oleh salju. Tak ada satupun sudut pandang disana yang gambarnya tidak tertangkap oleh kameraku. Saat aku melihat kearah jam 3 aku melihat seorang anak perempuan berambut pirang panjang sedang menunduk sendirian saat aku dekatin dari sisi samping anak tersebut. Amat terkejutnya aku bahwa ia sedang memakan seorang anak bayi,aku langsung berbalik badan dan berfikir kalau dia hanyalah halusinasiku

Tapi saat aku mau berjalan menjauhi anak tersebut tiba tiba anak perempuan itu menghadangku, seketika aku langsung terdiam kaget dan ketakutan. Disaat aku ingin berteriak si gadis cilik itupun berkata “maaf ka, aku tidak bermaksut membuat kaka takut atau apapun”, sambil ketakutan aku beranikan diri untuk menjawab “kamu siapa? Ngapain kamu disini sendirian? dan untuk ada kamu memakan bayi itu?”  gadis itu menunduk didepanku dengan pakaian yang berlumuran darah manusia  “aku tidak bisa menceritakannya pada kakak”. “okeh kalau kamu tidak mau menceritakannya pada aku, izinkan aku untuk pergi dari sini dan aku tidak akan menggangu kamu lagi”, gadis itu pun memandangiku dengen muka sedih “aku hanya ini ikut kakak memotret pemandangan disini, kumohon boleh yah kak.. aku ga akan mengganggu kakak, dan kakak pun ga perlu takut sama aku karna aku tidak akan menyakiti kakak” aku berfikir untuk membohongi ganis ini saja supaya aku dapat memotret lagi dengan tenang karna gadis itu sangat membuat takut aku. Gadis itu kembali memohon lagi “aku mengerti kakak masih tidak dapat mempercayai ku, disepanjang jalan aku akan ceritakan diriku ini apa dan semua yangkakak ingin tahu dari aku, tapi tolong jangan beritahukan kepada orang lain”. Entah mantra apa yang digunakan gadis itu hingga bias membuat aku tidak merasa taku lagi kepadany den membuat aku percaya  pada dia. “okeh akan ku izinkan kau ikut denganku sebentar saja, pertanyaan pertama buat kamu, kamu ini mahkluk apa? Kanibal?” smbil berjalan gadis itu menjawab pertanyaanku “aku pun tidak tahu kami ini mahkluk sejenis apa, tapi kami meyakini bahwa kami adalah seorang kanibal” aku memandangi wajahnya yang sama seperti manusia biasa, hanya saja matanya yang hitam pekat yang tidak kontras dengan warna rambut dan kulitnya.

Aku bertanya lagi pada gadis itu sambil terus berjalan penuju arah pulang dengan lambat “kemu punya keluarga? Berapa banyak? Dan mereka semua kanibal sama sepertimu?”. “iyah mereka semua sama sepertiku dan mereka tersebar diseluruh belahan dunia” gadis itu menjawab sambil balik menatapku “lalu kenapa kamu harus menjadi seorang kanibal?” aku mengira bahwa mereka adalah manusia kanibal. Tapi dia bukan manusia dan mungkin makluk lain. “aku atau bisa dibilang kami tidak dapat hidup tanpa meminum darah  manusia dan memakan daging manusia ”gadis itu menjawab dengen suara pelan. Kami pun memutuskan untuk duduk sejenak di batang pohon “kalian bias mati? Dan berkembang maupun berkembang biak?”, “ ya sama seperti manusia biasa, tapi pertumbuhan kami lebih lama dari pada manusia” sambil bingung aku tetap menatap gadis itu bercerita “menurut kakak aku berumur berapa tahun?” ku perhatikan lagi bentuk tubug dan wajahnya dia memang terlihat masih kanak kanak “ 8 tahun?”. “mungkin aku masih terlihat seperti seorang gadis kecil tapi sebenarnya aku telah berumur  49 tahun”, aneh aku jadi makin bingung dengan gadis itu dan keluarganya. Jadi mereka itu apa sekelompok zombie pemakan manusia, alien pemakan manusia atau iblis dan dikirim tuhan kebumi? “tapi kenapa kalian tidak ketauan oleh manusia lain? Polisi atau seseorang dari keluarga bayi yang tadi kamu makan dan lainnya? Apakah hanya aku yang mengetahui soal kalian ini?”.

Gadis itu kembali memperlihatkan muka sedihnya “selama hampir 49 tahun aku tidak memiliki teman, keluargaku satu satuan yang tinggal dinegara ini, dan aku adalah anak satu satunya,ayahku sudah mati karna dihukum mati oleh polisi diafrika utara beberapa puluh tahun yang lalu” sambil menghela mapas anak itu menangis “maafkan aku kak aku aku sudah mengikuti kakak dari beberapa bulan yang lalu, karna menurut aku kakak dapat menjadi temanku”. Aku cukup terkejut bahwa gadis tersebut dapat menangis dan bernapas juga. Setelah kita berbincang bincang tentang dia dan kelompoknya aku pun memberi dia nama panggilan yaitu flo sebuah nama yang kurasa cocok dengan dirinya saat ini. Dengan sebentar saja kita sudah merasa saling cocok karna aku mengganggap flo adalah adikku walau pun sebenarnya di jauh lebih tua dariku, begitu juga sebaliknya dengan flo terhadapku. Kita sembat berfoto bersama dengan kameraku, bermain ngumpat dibalik pohon dan kami berdua sangat senang kami dapat berteman.Sekarang aku tahu flo dan keluarganya itu bagaimana mereka bias merubah bentuk fisik meraka tapi tidak dengan warna mata meraka tapi bentuk fisik mereka tidak biisa merubah jadi lebih tua ataupun lebih muda. Mereka juga memiliki kemampuan yaitu semua indra mereka jauh lebih sensitive dari manusia, mereka juga bisa menghilang berlari secepat kilat dan mereka kuat. Selebihnya dia sama saja dengan manusia dia bernafas, minum,makan, berkembang biak,tumbuh,sakit dan bahkan mati untuk selamanya. Hanya saja cara meraka hidup yang berbeda dengan manusia.

Setelah aku tau tengtang flo dan kelompoknya itu kami menuju rumahku karna waktu sudah semakin sore, tapi ditengah perjalan kami tiba tiba, kami dikejutkan oleh sekelompok manusia berjumlah sekitar 10 orang yang menyeramkan dengan darah berceceran dimasing masing mulut,tangan,dan pakaian mereka. Aku kembali dibuat terkejut lagi oleh flo karna tiba tiba ia berkata pada seorang perempuan paling menyeramkan yang berada di tengah barisan. “ibu! Ibu ngapain ada disini, ibu ngapain dating dengan keluarga yang lain?” “ayuk kita pulang kamu tidak boleh berteman oleh manusia, manusia pantasnya dimakan bukan dijadikan teman, manusia itu jahat,ingat itu” perempuan itu atau lebih tepatnya ibu flo menarik tangan flo, dan membuat flo berdiri diantara kelompoknya itu.

Aku mulai merasa takut lagi mungkin yang sekarang lebih takut dari pada tadi saat pertama melihat flo. Leki laki disebelah ibu flo berkata “lebih baik kita santap saja manusia ini, dia sudah mengetahui banyak tentang kita”, “iyah kamu benar, aku yang akan mencabut nyawanya terlebih dulu” ibu flo pun mendekatiku, karna aku takut dijadikan santapan para kanibal itu aku pun berlari dengan cepat dan ternyata aku tersandung batu dan aku pun pingsan. Saat aku membuka mata ternyata matahari telah bersinar sesaat aku berfikir bahwa aku telah mati dimakan kanibal tersebut tapi ternyata itu semua hanya mimpi. Dan akupun sadar bahwa mimpi itu terasa sangat nyata tidak seperti mimpi mimpiku yang lainnya.
Karya: Jannisah Dwi R